Selama Kak Idu menjalani perawatan di RS Royal Liverpool, saya mengajak anak-anak mengunjungi museum, perpustakaan dan galeri seni agar mereka tidak bosan di apartemen. World museum, central library, galeri seni walker serta St. George’s Hall lokasinya dekat sekali dari tempat kami. Hanya lima menit berjalan kaki.
Karena hanya bertiga, saya membawa stroller satu saja. Ergo baby saya ikut sertakan untuk berjaga-jaga jika Ochy minta naik stroller selama kami di luar. Pagi itu suhu udara cukup dingin meskipun sedang summer. Berbekal jaket extra warm, saya dan anak-anak siap berwisata edukasi hari ini.
1. Walker Art Gallery

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah galeri seni Walker. Ini merupakan galeri penyimpanan koleksi seni terbesar di Inggris. Di sini terdapat berbagai koleksi karya indah seniman kondang dunia dari abad pertengahan hingga sekarang. Karya Rubens, Rembrandt dan Rodin adalah beberapa diantaranya.
Selain lukisan dan patung, galeri seni Walker juga menyuguhkan karya seni kontemporer Inggris. Bangunannya sendiri juga sangat megah dengan aksen kuno yang kental. Asyiknya lagi, masuknya tidak dipungut biaya. Galeri ini buka dari pukul 10.00 – 17.00
2. St. George’s Hall

Tepat di hadapan galeri seni Walker, kita akan menemukan bangunan mewah bergaya neoklasik dengan berbagai patung Corinthian di depannya. Di belakangnya adalah taman dengan patung-patung Liverpudlians.
St. George’s Hall berisi gedung konser musik dan pengadilan. Salah satu yang paling menarik di gedung konser musik itu adalah piano yang diklaim sebagai yang terbesar di dunia.

Saat itu gedung konser musiknya sedang tutup sehingga saya dan anak-anak hanya bermain di taman belakang. Bunga lavender adalah aroma utama yang akan kita cium di sini.
3. Central Library

Tempat berikutnya yang kami kunjungi adalah central library. Begitu masuk, saya pribadi merasa takjub karena ini adalah perpustakaan terbesar dan termegah yang pernah saya lihat. Lebih mirip mall daripada perpustakaan. Bagaimana tidak, terdapat eskalator untuk ke lantai-lantai berikutnya saking besarnya perpustakaan ini. Koleksi bukunya juga sangat lengkap dan dibagi sedemikian apik berdasarkan tema.

Saya sangat jatuh cinta dengan buku-buku traveling di area khusus perjalanan. Ditata sangat rapih dengan desain super comfy sehingga rasa jenuh hampir tidak bisa kita temukan.
Untuk anak-anak juga disediakan ruang khusus. Selain buku juga ada pertunjukan Luby Lou yang mengajak interaksi anak secara langsung satu dengan lainnya. Jika anak-anak kelaparan? Oh tidak perlu khawatir! Ada cafe dengan berbagai menu lezat bahkan ruang makan khusus bagi mereka yang membawa bekal sendiri. Seru sekali pokoknya! Diantara tempat yang kami kunjungi, di sinilah kami menghabiskan waktu paling lama.
Masuk ke central library tidak dipungut biaya sama sekali. Perpustakaan ini buka dari pukul 9 pagi – 8 malam setiap hari senin – jum’at. Sedangakan untuk hari sabtu buka dari pukul 9 pagi – 5 sore dan khusus hari minggu buka dari pulul 10 pagi – 5 sore.
4. World Museum

Berseblahan dengan central library, berdiri bangunan yang juga megah dengan tulisan world museum di pintu masuk. Museum ini disebut-sebut sebagai museum terbesar dan terbaik di Inggris yang berisi berbagai ilmu pengetahuan dan kebudayaan manusia.
Selain lantai dasar yang berisi desk information, toko dan cafe, terdapat lima lantai dengan tema pameran yang berbeda di sini. Lantai pertama adalah aquarium, lantai kedua bug house, lantai ketiga kebudayaan manusia, lantai keempat dinosaurus dan lantai kelima planetarium. Diantara semua lantai pameran itu, Ochy paling senang di lantai keempat dan kelima.

Kunjungan kami ternyata bertepatan dengan pekan pameran Terracota yang langsung didatangkan dari Cina sehingga pengunjung sangat membludak. Berhubung saya membawa stroller, saya melewati jalur khusus bersama orang-orang lansia dan yang datang dengan kursi roda. Masuk ke world museum ini gratis. Tapi jika ingin melihat Terracota dipungut biaya 14.50 pound untuk orang dewasa dan anak-anak di bawah lima tahun gratis. Sayangnya, tiketnya sudah habis hari itu sehingga kami tidak bisa melihat langsung Terracota.
Seharian itu kami benar-benar dijejali banyak ilmu pengetahuan. Saya sangat kagum dengan orang-orang Eropa yang begitu menghargai sejarah dan peninggalan masa lampau. Museum mereka sangat terawat dan berkelas. Pantas mereka sangat maju!