Review Hotel Best Western Papilio, Surabaya

Baru tiba. Kakak Ochy jagain adek di kasur

Sabtu terakhir di bulan Juli kemarin, kami ke Surabaya dengan personil lengkap. Ini menjadi pengalaman perdana Baby Yui naik pesawat sekaligus pengalaman pertama kami bepergian dengan 1 baby dan 1 toddler. Rempong?? Bangeeettt 😂😅😅. Tapi namanya juga pertama, pasti terasa berat. Kalau sudah sering insyaAllah akan terbiasa dan dengan sendirinya tau hal-hal apa yang mesti dilakukan agar kerempongannya bisa diminimalisir. Pasti akan terasah sendiri kemampuannya. Seperti dulu waktu pertama kali jalan bertiga dengan Ochy yang masih bayi. Awal-awal ya repot karena biasanya hanya jalan berdua dengan suami yang kemana-mana semau dan seenak kita. Tapi lama-lama jadi tau celahnya, harus ngapain saat si Ochy nangis, pup di pesawat, dan segala kerepotan lainnya.

Papa dan adek di lobby. Gak luas tapi comfortable. Ada banyak bacaan dan welcome drinking buah segar

Karena ada urusan di Graha Pena Surabaya, saya memilih menginap di Hotel Best Western Papilio yang jaraknya hanya 5 menit berkendara (jika arus lalu lintas lancar, noted!) yang saya booking melalui aplikasi traveloka mobile. Soalnya Hotel Alana yang cuma 166 meter saja di sisi gedung Grapen sudah tidak mempunyai kamar dengan double bed pada tanggal check in yang kami inginkan. Belakangan, saat saya beritahu suami adanya cuma twins makanya saya gak jadi booking, eh ternyata dia ok saja dengan aturan nanti dia tidurnya sama Ochy dan saya dengan Baby Yui. Duhh pak, telat! Sudah dibayar dan gak bisa refund 😅😂.

Saya memesan kamar Deluxe Queen non smooking room dengan free breakfast dan wifi. Kamarnya luaaaassss ternyata. Ochy bisa lari-lari dengan leluasa.

View dari jendela kamar

Secara umum, pelayanannya sangat memuaskan. Kamarnya bersih, makanan di restoran banyak macamnya dan enak-enak semua lagi. Outdoor poolnya juga ok. Selain itu juga ada fasilitas spa dan gym. Puas deh nginap di sana. Cuma kudu hati-hati sih kalau bawa anak kecil soalnya ada brekage charge yang gak main-main. Coret dinding bisa kena bayar 1 juta. Dan you know guys??? Ochy dengan segala keaktifannya berhasil mencoret dinding. Pengen marah tapi buru-buru sadar kalau anak saya jauh lebih berharga dari cas yang harus saya bayar. Meskipun sebenarnya gak ikhlas juga relakan duit sebanyak itu. Makanya saya coba-coba hapus karena coretannya hanya memakai pensil. Tapi apa yang saya lakukan justru menyisakan bekas yang lebih buruk. Dindingnya mengelupas. Wassalam deh! Mungkin memang harus merelakan duit melayang. Sedekahnya masih kurang barangkali. Kak Idu berkali-kali menghibur dengan menganggap kami menginap di president suite sehingga setaralah uang yang harus dibayarkan. Well, mari setting isi kepala dengan bayangan kamar yang berbeda.

Kamar mandinya juga luas
Lihat no.24 😂

Saat check out keesokan harinya, kami dengan jujur menyampaikan perkara coretan dinding itu lengkap dengan hasil foto perbuatan Ochy. Meskipun sebenarnya bisa saja kabur sih. Toh mereka gak akan tau juga kok. Tapi suami saya selalu mendidik kami untuk bersikap jujur dalam hal apapun. Berani bertanggung jawab dan menerima konsekuensi setiap tindakan kita. Pokoknya kami sudah siap-siap membayar harga perbuatan anak kami. Tapi alhamdulillah sama mbak resepsionis malah tidak mengenakan cas sama sekali sebagai apresiasi atas kejujuran kami. Alhamdulillah wa syukurillah. Tuh kan buah kejujuran itu selalu manis bu ibuk 😁😁

Outdoor pool
Mau renang tapi takut. Walhasil baju gak diganti-ganti 😅

Selain makanan di restoran enak, ragamnya juga banyak dari appetizer hingga desserts. Tapi jika mau menu berbeda, di hotel ini juga ada gerai makanan cepat saji A&W.

Well, selamat berakhir pekan bersama keluarga tercinta.

2 comments

  1. Hai Jinny. Terimakasih sudah mampir ya.
    Aku gak yakin soalnya ini sudah lama banget, tapi sepertinya saat itu pakai deposit (kalau gak salah). Silahkan menghubungi pihak hotelnya langsung untuk informasi lebih jelasnya ya.

    Mohon maaf karena tidak membantu banyak.

    Like

Leave a comment